ILUSTRASI. Wall Street menguat di perdagangan
NEW YORK, TERKINI.COM– Indeks saham Amerika Serikat (AS) ditutup bervariasi pada perdagangan Senin (23/12), dengan beberapa saham perusahaan besar mengalami penguatan yang signifikan.
Ini terjadi menjelang libur Natal, dengan saham perusahaan teknologi terkemuka seperti Meta, Nvidia, dan Amazon mencatatkan kenaikan yang mendorong indeks Nasdaq dan S&P 500.
Berdasarkan pasar saham pada Selasa (24/12), indeks Dow Jones Industrial Average (.DJI) mengalami penurunan 66,69 poin, atau 0,16 persen, menjadi 42.906,95. Sementara itu, S&P 500 (.SPX) naik 43,22 poin atau 0,73 persen menjadi 5.974,07, dan Nasdaq Composite (.IXIC) naik 192,29 poin atau 0,98 persen menjadi 19.764,89.
Saham-saham dengan kapitalisasi besar turut memberikan dorongan positif. Meta (META.O), Nvidia (NVDA.O), dan Tesla (TSLA.O) menguat antara 2,3 persen hingga 3,7 persen. Selain itu, saham Apple (AAPL.O), Amazon.com (AMZN.O), dan induk Google, Alphabet (GOOGL.O), juga tercatat menguat. Kenaikan ini berkontribusi pada kenaikan ketiga berturut-turut bagi Nasdaq Composite dan Dow Jones, serta kenaikan kedua dalam tiga sesi untuk S&P 500.
Chris Zaccarelli, Kepala Investasi di Northlight Asset Management, menyoroti bahwa meskipun ada koreksi pasar dalam beberapa hari terakhir, tren positif terutama pada saham teknologi masih berlanjut. “Meskipun ada sedikit perubahan dalam ekspektasi suku bunga, tren penguatan saham teknologi terus berlanjut,” ujar Zaccarelli seperti dikutip Terkini,com dari Reuters (24/12/2024).
Sektor jasa komunikasi (.SPLRCL) menjadi sektor dengan penguatan tertinggi pada S&P 500, naik 1,4 persen. Selain itu, saham Qualcomm (QCOM.O) juga mencatatkan kenaikan 3,5 persen setelah keputusan positif dari pengadilan terkait lisensi prosesor sentralnya yang berbasis di Inggris.
Kondisi pasar saat ini dinilai berada dalam periode yang secara historis kuat bagi saham AS. Lima hari perdagangan terakhir tahun 2024 ditambah dengan dua hari pertama tahun 2025 telah memberikan rata-rata keuntungan S&P 500 sebesar 1,3 persen, sebuah periode yang dikenal dengan istilah ‘Santa Claus Rally’. Zaccarelli mengungkapkan keyakinannya bahwa reli ini akan berlanjut karena investor cenderung mempertahankan posisi mereka menjelang akhir tahun untuk menghindari kerugian yang dapat mempengaruhi kewajiban pajak.
Dengan tren yang terus menguat di sektor teknologi dan sektor lainnya, Wall Street memasuki libur Natal dengan optimisme yang cukup tinggi (Wan).