GAZA, TERKINI.COM– Serangan terbaru yang dilancarkan oleh penjajah Israel kembali menghantam Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, menyebabkan kerusakan parah dan menambah jumlah korban syahid dan luka.
Direktur RS Indonesia, dr. Marwan Al-Sultan, mengonfirmasi bahwa bagian rangka atap dan jendela rumah sakit rusak akibat serangan tersebut. Selain itu, sejumlah pasien dan seorang perawat mengalami luka parah, termasuk cedera wajah yang serius.
Serangan ini terjadi di tengah kondisi yang semakin sulit, dengan pasokan makanan, bahan bakar, dan air yang sangat terbatas. Dr. Al-Sultan melalui pesan teksnya mendesak bantuan internasional untuk menyelamatkan rumah sakit dan tim medis yang tengah berjuang di tengah ancaman serangan yang terus berlanjut.
“Tolong selamatkan Rumah Sakit Indonesia, tim medis, dan pasien. Lakukan yang terbaik untuk menjaga Rumah Sakit Indonesia tetap hidup,” ujar dr. Al-Sultan, menyoroti kondisi yang semakin genting di fasilitas medis yang kini menjadi target serangan penjajah Israel.
Penyerangan dimulai sejak Sabtu dini hari, 14 Desember 2023, sekitar pukul 02.30 waktu Gaza. Meski pasukan Israel sempat melakukan pengepungan dengan tank, mereka tidak berhasil memasuki rumah sakit.
Namun, serangan terus berlanjut pada Senin malam (16/12) hingga Selasa dini hari, dengan sasaran langsung ke ruang pasien. Seorang pasien bahkan harus berjuang keras untuk keluar dari ruangan menuju koridor rumah sakit saat tembakan berlangsung.
Tidak hanya RS Indonesia, serangan juga menargetkan wilayah di sekitarnya, termasuk Sekolah Khalifa bin Zayed yang terletak hanya 200 meter dari rumah sakit. Dua kali serangan yang terjadi pada 17 Desember menyebabkan banyak korban, termasuk anak-anak, yang menjadi syahid atau terluka parah.
Di samping itu, serangan di wilayah Tal al-Zaatar pada pagi hari 18 Desember menyebabkan jenazah korban syahid bergeletakan di sekitar RS Indonesia. Staf rumah sakit berusaha keras untuk mengevakuasi jenazah, namun hanya satu yang berhasil dimakamkan di rumah sakit.
Sejak agresi 7 Oktober 2023, penjajah Israel telah melancarkan serangkaian serangan dan pengepungan terhadap RS Indonesia, menyebabkan kerusakan parah di seluruh bagian rumah sakit. Kondisi ini membuat pelayanan medis menjadi semakin sulit dan berbahaya, sementara bantuan internasional sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlangsungan perawatan bagi pasien yang membutuhkan.
Serangan-serangan ini menggarisbawahi kesulitan yang dihadapi oleh penduduk Gaza dan staf medis yang bekerja tanpa mengenal lelah, meskipun menghadapi ancaman yang mengintai setiap saat. Keamanan dan keselamatan mereka, serta akses terhadap fasilitas medis, semakin terancam oleh eskalasi kekerasan ini (Marwan Aziz).