JAKARTA, TERKINI.COM– Langkah nyata dalam memperkuat kualitas pendidikan tinggi kembali dilakukan oleh Universitas Negeri Jakarta (UNJ).
Prof. Dr. Unifah Rosyidi, M.Pd, Guru Besar UNJ sekaligus Ketua Umum PB PGRI, turun langsung ke Institut Agama Islam Al-Ghuraba, Rawamangun, Jakarta Timur, dalam kegiatan bertajuk Pendampingan Implementasi Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI).
Kegiatan yang digelar pada Sabtu, 14 Juni 2025 lalu, ini merupakan bagian dari Pengabdian kepada Masyarakat Wilayah Binaan Unggulan (PPM-PWBU) dan diikuti oleh delapan dosen Al-Ghuraba yang sangat antusias mengikuti setiap sesi dari pagi hingga siang hari.
“Kami ingin memastikan sistem mutu di kampus bukan sekadar dokumen formalitas, tapi benar-benar hidup dan berkelanjutan,” ujar Prof. Unifah dalam sambutannya.
Bahas Mutu Kampus dari A sampai Z
Diskusi berlangsung interaktif di bawah arahan moderator Dr. Satri Dwi Kurnia, M.Pd, yang memandu dua narasumber utama dengan pendekatan yang tajam dan mendalam.
Narasumber pertama, Prof. Dr. Neti Karnati, M.Pd, Koordinator PMMPT Pascasarjana UNJ, memaparkan konsep dasar Sistem Penjaminan Mutu Perguruan Tinggi (SPM-PT) yang terdiri dari dua komponen besar: SPMI (internal) dan SPME (eksternal).
“SPMI adalah tanggung jawab kampus untuk menjamin proses pendidikannya berjalan sesuai standar. Sedangkan SPME dilakukan pihak eksternal sebagai bentuk kontrol dan evaluasi,” jelas Prof. Neti.
Sementara itu, Dr. Rihlah Nur Aulia, M.Pd mengupas tuntas Permendikbudristek No 53 Tahun 2023 yang menyederhanakan standar mutu dari 24 menjadi 8, sekaligus memperkenalkan empat pilar baru dalam penjaminan mutu: penyederhanaan standar, orientasi luaran, fleksibilitas, dan kepercayaan.
“Kini akreditasi lebih menekankan pada kinerja dan dampak nyata, bukan cuma tumpukan dokumen administratif,” ujar Dr. Rihlah.
Peserta Antusias
Para dosen Al-Ghuraba menyambut positif pendampingan ini. Mereka mengakui bahwa topik SPMI sering kali terasa rumit, namun melalui kegiatan ini, semua dibahas dengan gamblang, aplikatif, dan kontekstual.
“Pendampingan ini sangat dibutuhkan. Kami jadi lebih paham bagaimana menjalankan siklus PPEPP (Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan Peningkatan) secara konsisten,” ujar salah satu peserta.
Menuju Tata Kelola Kampus yang Lebih Adaptif
Kegiatan ini tak hanya memperkaya wawasan teknis peserta, tapi juga memperkuat semangat kolaborasi dan komitmen untuk mewujudkan tata kelola pendidikan tinggi yang akuntabel dan berorientasi pada perbaikan berkelanjutan.
Melalui kegiatan ini, UNJ menunjukkan perannya sebagai motor penggerak peningkatan mutu pendidikan tinggi, khususnya bagi kampus-kampus Islam di Jakarta dan sekitarnya.
“Kami ingin membangun budaya mutu di kampus, bukan karena keharusan, tapi karena kebutuhan,” tutup Prof. Unifah (Marwan)