Konferensi pers Donald Trump dan Xi Jinping. Foto : Tevfik Durul /AA.
WASHINGTON, TERKINI.COM- Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump, dilaporkan telah mengundang Presiden China, Xi Jinping, untuk menghadiri upacara pelantikannya pada 20 Januari 2025.
Undangan ini disampaikan pada awal November, tak lama setelah Trump memenangkan pemilihan presiden, menurut laporan CBS News. Namun, hingga kini belum ada konfirmasi resmi dari pihak China mengenai penerimaan undangan tersebut.
Sumber diplomatik menyebutkan bahwa undangan ini merupakan bagian dari upaya Trump untuk memperluas daftar pejabat asing yang hadir pada pelantikan. “Para pemimpin dunia berbaris untuk bertemu dengan Presiden Trump karena mereka tahu dia akan segera kembali berkuasa dan memulihkan perdamaian melalui kekuatan Amerika di seluruh dunia,” kata Karoline Leavitt, juru bicara tim transisi Trump, seperti dikutip Terkini.com dari CBS News (13/12/2024)
Namun, hubungan AS dan China saat ini berada dalam ketegangan yang meningkat. Hanya beberapa hari sebelumnya, Trump mengancam akan menaikkan tarif atas barang-barang asal China. Selain itu, pemerintah AS memberikan tenggat waktu hingga 19 Januari kepada ByteDance, perusahaan induk TikTok di China, untuk menjual aplikasi tersebut atau menghadapi larangan di AS.
Langkah ini menambah tekanan dalam hubungan bilateral kedua negara yang sudah diwarnai sengketa perdagangan dan isu keamanan nasional. Namun, undangan kepada Xi Jinping mungkin memberikan sinyal bahwa Trump masih membuka jalur diplomasi, meski dengan pendekatan yang sering kali kontroversial.
Apakah kehadiran Xi Jinping di pelantikan ini dapat membuka lembaran baru hubungan kedua negara? Atau justru menjadi panggung baru dalam rivalitas geopolitik? Dunia menunggu dengan perhatian penuh (CBS/AA/TC)