GAZA, TERKINI.COM– Krisis kemanusiaan di Gaza utara semakin memburuk setelah tentara Israel memblokir konvoi bantuan PBB yang membawa pasokan medis dan bahan bakar ke Rumah Sakit Kamal Adwan.
Direktur rumah sakit tersebut, Hussam Abu Safiya, menyampaikan bahwa langkah ini memaksa konvoi kembali ke Gaza selatan tanpa dapat memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan.
Dalam pernyataan video yang dirilis pada Kamis, Abu Safiya menggambarkan situasi yang semakin kritis di rumah sakit. “Kami mengalami kekurangan pasokan medis yang parah untuk merawat korban luka yang terus berdatangan. Operasi sehari-hari dilakukan dalam kondisi yang penuh ancaman, dengan pemboman di sekitar rumah sakit yang bahkan menimbulkan kerusakan akibat pecahan peluru,” jelasnya seperti dikutip Terkini.com dari Anadolu Agency (13/12/2024).
Layanan Kesehatan di Ambang Kolaps
Dengan sumber daya yang sangat terbatas, Rumah Sakit Kamal Adwan hanya mampu beroperasi pada kapasitas minimum. Abu Safiya menegaskan bahwa tanpa pasokan medis dan bahan bakar yang cukup, layanan kesehatan di Gaza utara terancam kolaps total.
“Kami meminta masyarakat internasional untuk bertindak. Fasilitas kesehatan harus dilindungi, dan pasokan medis yang penting harus segera dikirimkan tanpa hambatan,” tambahnya.
Situasi Kemanusiaan yang Memburuk
Sejak awal Oktober, Israel melancarkan operasi darat besar-besaran di Gaza utara dengan alasan untuk menekan kelompok Hamas. Namun, tindakan ini telah menyebabkan tuduhan dari Palestina bahwa Israel mencoba menguasai wilayah tersebut dan menggusur paksa penduduknya.
Akibat operasi ini, akses terhadap bantuan kemanusiaan menjadi hampir mustahil. Pasokan makanan, obat-obatan, dan bahan bakar tidak diizinkan masuk, membuat warga Gaza menghadapi ancaman kelaparan dan kondisi kesehatan yang kritis.
Menurut otoritas kesehatan Palestina, hampir 4.000 orang telah tewas sejak operasi dimulai, menambah panjang daftar korban konflik yang terus berlangsung.
Seruan untuk Aksi Internasional
Blokade terhadap bantuan PBB menyoroti kebutuhan mendesak akan solusi internasional untuk melindungi penduduk sipil dan fasilitas medis di Gaza. Situasi ini memerlukan perhatian serius dari dunia internasional untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar.
“Masyarakat dunia harus bergerak bersama untuk memastikan bahwa bantuan kemanusiaan dapat mencapai mereka yang paling membutuhkan. Tanpa tindakan, nyawa ribuan orang tetap berada dalam bahaya,” tutup Abu Safiya (AA/TC)