Potret banjir di Kelurahan Sukaraja, Kecamatan Prabumulih Selatan, Kota Prabumulih, Sumatera Selatan (23/2). Foto : BPBD Kota Prabumulih.
JAKARTA, TERKINI.COM– Sejumlah daerah di Indonesia kembali dilanda bencana hidrometeorologi akibat curah hujan tinggi dan cuaca ekstrem. Banjir, angin kencang, serta dampak lainnya mengakibatkan ribuan rumah terendam, fasilitas umum terganggu, serta menelan korban jiwa.
Menanggapi situasi ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) terus berupaya melakukan langkah tanggap darurat dan percepatan pemulihan bagi masyarakat terdampak.
Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, Ph.D., menegaskan bahwa fenomena ini merupakan dampak dari kondisi cuaca ekstrem yang masih berpotensi berlanjut dalam beberapa hari ke depan. “Kita menghadapi dinamika cuaca yang cukup kompleks. Curah hujan yang tinggi dalam waktu singkat memicu banjir di berbagai daerah, sementara angin kencang turut menyebabkan kerusakan infrastruktur. Kami terus memantau perkembangan dan berkoordinasi dengan BPBD setempat untuk memastikan keselamatan warga serta percepatan pemulihan pascabencana,” ujar Muhari kepada Terkini.com (24/02/2025).
Banjir Melanda Prabumulih dan Bandar Lampung
Salah satu daerah yang terdampak parah adalah Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, khususnya di Kecamatan Prabumulih Selatan. Hujan deras yang terjadi sejak Minggu pagi (23/2) mengakibatkan 169 rumah warga di Kelurahan Sukaraja terendam banjir. BPBD Kota Prabumulih telah mengevakuasi warga ke lokasi aman dan terus melakukan pemantauan mengingat potensi hujan deras yang masih tinggi.
Sementara itu, banjir juga menerjang Kota Bandar Lampung, Provinsi Lampung, yang mengakibatkan 9.353 kepala keluarga terdampak dan menelan satu korban jiwa. Hujan dengan intensitas tinggi sejak Sabtu (22/2) dini hari merendam 14 kecamatan, termasuk Kedamaian, Tanjung Karang Barat, Kemiling, dan Rajabasa. BPBD setempat bersama relawan telah mengevakuasi warga serta mendistribusikan bantuan darurat. Namun, beberapa wilayah masih terendam dan berpotensi terkena dampak lanjutan.
Banjir di Kalimantan Timur dan Angin Kencang di Yogyakarta
Di Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, tiga kecamatan terdampak cukup parah akibat banjir, yaitu Tanah Grogot, Kuaro, dan Batu Sopang. Sebanyak 48 kepala keluarga terdampak, dan air merendam rumah serta fasilitas umum. BPBD setempat telah melakukan tindakan darurat, termasuk upaya percepatan aliran air ke Telaga Ungu guna mengurangi genangan.
Sementara itu, cuaca ekstrem berupa angin kencang menerjang Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Akibatnya, 27 rumah rusak, 66 pohon tumbang, dan 13 akses jalan tertutup material pohon. Seorang warga mengalami luka ringan. Tim BPBD Bantul bersama TNI, Polri, dan relawan bekerja sama untuk membersihkan puing-puing serta melakukan pendataan terhadap dampak yang ditimbulkan.
BNPB Imbau Kewaspadaan dan Mitigasi Bencana
Menghadapi kondisi cuaca yang masih fluktuatif, BNPB mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi. Abdul Muhari menegaskan pentingnya mitigasi dan kesiapsiagaan dalam menghadapi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi.
“Kami mengimbau masyarakat untuk terus memantau informasi cuaca dari BMKG serta mengikuti arahan dari petugas BPBD setempat. Jika terjadi kondisi darurat, segera laporkan kepada pihak berwenang agar dapat dilakukan langkah-langkah penyelamatan secepat mungkin,” tambahnya.
Dengan cuaca yang masih tidak menentu, kesiapsiagaan menjadi kunci utama dalam menghadapi bencana. Pemerintah daerah, relawan, dan masyarakat diharapkan dapat terus bekerja sama untuk meminimalkan risiko serta mempercepat proses pemulihan di wilayah terdampak (Wan)